Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

SERANG-BANTEN: Masjid Agung Banten

Gambar
MASJID AGUNG BANTEN adalah salah satu masjid tertua di Indonesia yang penuh dengan nilai sejarah . Setiap hari masjid ini ramai dikunjungi para peziarah yang datang tidak hanya dari Banten , tetapi juga dari berbagai daerah di Pulau Jawa dan Sumatera. Masjid ini dikenali dari bentuk menaranya yang sangat mirip dengan bentuk sebuah bangunan mercusuar . Kali pertama, masjid ini dibangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570), sultan pertama dari Kesultanan Banten . Dia adalah putera pertama dari Sunan Gunung Jati . Terletak di Desa Banten Lama, tepatnya di Desa Banten , sekitar 10 Km sebelah utara Kota Serang . Akses ke lokasi dapat dituju dengan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Salah satu kekhasan yang tampak dari masjid ini adalah atap bangunan utama yang bertumpuk lima, mirip Pagoda China yang juga merupakan karya arsitek China yang bernama Tjek Ban Tjut . Dua buah serambi yang dibangun kemudian menjadi pelengkap di sisi utara dan selatan banguna

TERNATE, Masjid Sultan

Gambar
MASJID SULTAN TERNATE terletak di kawasan Jalan Sultan Khairun, Kelurahan Soa Sio , Kecamatan Ternate Utara , Kota Ternate , Provinsi Maluku Utara . Masjid ini menjadi bukti keberadaan Kesultanan Islam pertama di kawasan timur Nusantara ini. Kesultanan Ternate mulai menganut Islam sejak raja ke-18, yaitu Kolano Marhum yang bertahta sepanjang 1465 - 1486 M. Pengganti Kolano Marhum adalah puteranya, Zainal Abidin ( 1486 - 1500 ), yang makin memantapkan Ternate sebagai Kesultanan Islam dengan mengganti gelar Kolano menjadi Sultan, menetapkan Islam sebagai agama resmi kerajaan, memberlakukan syariat Islam, serta membentuk lembaga kerajaan sesuai hukum Islam dengan melibatkan para ulama. Masjid Sultan ini diperkirakan telah dirintis sejak masa Sultan Zainal Abidin , namun ada juga yang beranggapan bahwa pendirian Masjid Sultan baru dilakukan awal abad ke-17, yaitu sekitar tahun 1606 saat berkuasanya Sultan Saidi Barakati. Hingga sekarang, belum ditemukan angka valid

KETELADANAN dari "Sang Miliarder" Sulaiman Abdul Aziz Al Rajhi

Gambar
JIKA KEBANYAKAN orang bekerja keras mencari uang agar menjadi kaya raya, salah satu miliarder terkaya di dunia ini justru susah payah mengumpulkan harta untuk hidup miskin. Adalah Sulaiman Abdul Aziz Al Rajhi, orang terkaya nomor empat di Arab Saudi, ini yang memilih menyumbangkan seluruh hartanya (termasuk uang tunai, saham dan propertinya). Dia tercatat sebagai salah satu orang terkaya di dunia dan sukses mencetak uang hingga US$ 6 miliar atau sekitar Rp 73 triliun dari industri perbankan yang dipimpinnya. Di usianya yang ke-93 tahun sekarang ini, dia merasa harta dan kekayaan bukanlah hal yang penting. Padahal, dia pernah jatuh miskin sebanyak dua kali dalam hidupnya. Uniknya, sekarang saat dia telah memiliki semua yang dikejarnya, Al Rajhi melepaskan semua hartanya. Bagi pria yang hanya lulus Sekolah Dasar (SD) ini, seluruh kekayaan yang dimiliki manusia hanyalah titipan Tuhan semata. Mengapa Al Rajhi rela melepas semua hartanya dan senang hidup miskin? Berikut ki

Lombok (NTB): Masjid “Tertua” Raudhatul Muttaqin

Gambar
PULAU LOMBOK , Nusa Tenggara Barat (NTB), sering disebut sebagai “Pulau Seribu Masjid”. Salah satunya adalah Masjid Raudhatul Muttaqin, yang dianggap tertua di Pulau Lombok. Masjid tua ini dibangun sekitar tahun 1500 Masehi, dan berada di Desa Kota Raja, Lombok, NTB. Mulanya, Masjid Raudhatul Muttaqin dibuat di Desa Loyok. Karena desa itu belum bisa dijadikan tempat tinggal, akhirnya pada sekitar tahun 1600 M, masjid itu dipindah ke Desa Kota Raja. Bagian dalam masjid yang terdiri dari empat tiang penyanggah dari kayu nangka dengan ukiran kaligrafi Arab, berdiri tegak hingga sekarang. Bagian mimbar masjid terdiri dari dua bagian, mimbar sebagai tempat ceramah dan mimbar yang digunakan sebagai tempat imam. Tampak di antara keduanya juga terdapat tulisan kaligrafi dengan warna kuning emas. Masjid yang berukuran 15 x 15 meter ini memiliki keunikan lain. Setiap jendela dan pintu masjid terbuat dari kayu nangka yang pada tiap ronga jendelanya terdapat tulisan Asmaulhusna atau