Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

TIBET: Masjid Agung Lhasa, Masjid di Atap Dunia

Gambar
TIBET , sebuah negeri yang juga berada di lokasi geografis tertinggi di bumi dengan elevasi rata-rata 4.900 meter dari permukaan laut (mdpl). Jauh lebih tinggi dari Gunung Semeru (3.676 mdpl) puncak tertinggi di Pulau Jawa ataupun Gunung Jayawijaya (4.884 mdpl) puncak tertinggi di Papua. Dengan ketinggian itu menjadikan Tibet sebagai kawasan tertinggi di planet bumi. Wajar bila kemudian Tibet disebut sebagai “Negeri di Atap Dunia”. Tibet beribukota di Lhasa , kota tempat bagi Masjid Agung Lhasa , yang kita sebut “Masjid di Atap Dunia”. Dulu, Tibet merupakan sebuah Monarki dengan agama Budha sebagai agama Negara. Pemimpin negaranya juga merupakan pemimpin tertinggi agama Budha, bergelar Dalai Lama. Negeri dengan sejumlah bangunan megah peninggalan Sang Penguasa Negeri Atap Dunia. Kota Lasha kadang juga dijuluki sebagai “Tempat Bersemayam-nya Para Dewa”. Sebuah bangunan istana monumental menjadi landmark dan tujuan wisata utama di jantung kota Lhasa , Istana Potala n

JAKARTA: Masjid Istiqlal

Gambar
SIAPA TAK MENGENAL Masjid Istiqlal, masjid terbesar se-Asia Tenggara ini? Masjid Istiqlal memang kerap dipadati masyarakat Ibukota maupun luar kota, terutama saat hari-hari besar karena kemegahan dan letaknya yang strategis di tengah-tengah pusat Kota Jakarta. Lokasinya berdekatan dengan Stasiun Kereta Api Gambir dan Lapangan Monumen Nasional (Monas). Masjid yang memiliki arsitektur memukau ini ternyata dirancang oleh seorang arsitek keturunan Batak dan beragama kristiani bernama Frederich Silaban, yang juga perancang bangunan dari Gedung BNI 46, Monas, dan Gelora Bung Karno. Diresmikan pada tahun 1978, Masjid Istiqlal hingga kini mampu menampung sekirar 200.000 jamaah sekaligus. Tidak heran, masjid yang satu ini sering, dan bahkan selalu dijadikan tempat di mana kegiatan keagamaan nasional dirayakan dan disiarkan secara langsung melalui TVRI dan beberapa stasiun televisi lainnya. Meski bukan termasuk salah satu masjid tertua di Jakarta, namun Masjid Istiqlal mempu

Kisah Mengharukan: Bilal dan Adzan Terakhirnya

Gambar
Kisah Bilal untuk terakhir kalinya kembali mengumandangkan Adzan di Masjid Nabawi, Adzan yang tak bisa dirampungkannya. SEJAK RASULULLAH WAFAT , Bilal meyakinkan dirinya sendiri untuk tidak lagi melantukan Adzan di puncak Masjid Nabawi di Madinah. Bahkan, permintaan Khalifah Abu Bakar ketika itu, yang kembali memintanya untuk menjadi muadzin tidak bisa Ia penuhi. Dengan kesedihan yang mendalam Bilal berkata: “ Biarkan aku hanya menjadi muadzin Rasulullah saja. Rasulullah telah tiada, maka aku bukan muadzin siapa-siapa lagi .” Khalifah Abu Bakar pun bisa memahami kesedihan Bilal dan tak lagi memintanya untuk kembali menjadi muadzin di Masjid Nabawi, melantunkan Adzan panggilan umat muslim untuk menunaikan shalat fardhu. Kesedihan Bilal akibat wafatnya Rasulullah tidak bisa hilang dari dalam hatinya. Ia pun memutuskan untuk meninggalkan Madinah, bergabung dengan pasukan Fath Islamy hijrah ke negeri Syam. Bilal kemudian tinggal di Kota Homs, Syria. Sekian lamanya

Masjid Agung Sumenep, Tertua di Madura

Gambar
Tak jauh dari Keraton Sumenep terdapat satu bangunan unik yang menjadi salah satu daya tarik wisata di Kota Sumenep, Madura, Jawa Timur. Itulah Masjid Agung Sumenep, yang juga sering disebut Masjid Jamik Sumenep. Tembok bagian depannya tampil ngejreng berhiaskan gapura dengan warna cat yang mencolok mata. Bangunan Masjid Agung terletak di sebelah barat alun-alun. Sedangkan keraton terletak di bagian timur alun-alun kota. Percaya atau tidak, tata letak seperti ini sangat umum dijumpai di kota-kota di Pulau Jawa. Letak masjid yang berada di arah mata angin sebelah barat menandakan masyarakat yang religius, menyembah ke pada Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan letak keraton yang ada di timur menandakan rasa hormat masyarakat pada pemimpin. Selain itu juga sebagai perlambang keharmonisan hubungan antar-sesama manusia. Masjid Agung Sumenep merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia. Pembangunannya dimulai tak lama setelah bangunan Keraton Sumenep selesai dibangun. Inisiat