THAIF-MAKKAH: Masjid Kuk, Jejak Mukjizat Rasulullah
SETELAH sebelumnya kami laporkan ihwal Masjid Abdullah bin Abbas dan Masjid Addas, satu lagi di Thaif adalah Masjid Kuk (Kuw’ = Sikut). Namanya memang tidak popular dan tidak banyak terekspos di kalangan jamaah Haji ataupun Umrah asal Indonesia, walaupun Masjid Kuk sejatinya merupakan salah satu jejak dan saksi sejarah dakwah di masa-masa awal Kenabian Muhammad SAW.
“Itu Masjid Kuk,” kata Ustadz Hendri Gultom, Muthawif kami, sambil menelunjukkan jari telunjuk tangannya ketika bus yang kami tumpangi melintas menuju ke Masjid Abdullah bin Abbas. Lokasi Masjid Kuk berada di pinggir sebuah jalan di dalam Kota Thaif.
Keberadaan Masjid Kuk hanyalah penanda berupa bangunan kecil berbatu bata. Sangat sederhana. Di dalamnya hanya ada ruangan kecil yang bisa digunakan untuk shalat beberapa orang. Berada di kaki sebuah bukit yang dipercayai sebagai tempat Nabi Muhammad beristirahat saat melakukan syiar Islam ke Thaif, yang disambut dengan pengusiran dan lemparan batu oleh penduduk Thaif kala itu.
Menurut Ustadz Hendri Gultom, di lokasi itu pernah terjadi mukjizat Nabi. Tatkala Nabi beristirahat sambil merebahkan kepala dan tubuhnya dengan penguat siku tangannya di atas batu, tiba-tiba batu yang keras itu melunak. Bahkan, ada bekas lekukan sikut Nabi di batu itu. Lokasi di kaki tebing perbukitan batu itulah kemudian dijadikan “monumen” dengan didirikan masjid bernama Kuk (Kuw').
Pendek kata, Masjid Kuk memiliki nilai sejarah tinggi dalam perjalanan dan perjuangan dakwah Rasulullah meski keberadaannya kini kurang terawat. Karena itu, ada baiknya bila kita berkesempatan menunaikan ibadah Haji dan/atau Umrah ke Tanah Suci Makkah Al-Mukarramah, kita luangkan waktu pergi ke Kota Thaif untuk menapaktilasi Masjid Kuk, selain Masjid Abdullah bin Abbas dan Masjid Addas. *** (by YW)
Komentar
Posting Komentar