Postingan

Jawa Timur: Masjid Namira Lamongan

Gambar
Masjid Namira, tampak depan dan atas. Masjid Namira telah menjadi ikonik dengan nuansa Timur Tengah. Makkah dan Madinah, dua Kota Suci di Arab Saudi, yang melatarbelakangi pembangunan masjid Namira di Lamongan itu. Ya, namanya Masjid Namira. Kini, menjelang usianya yang kesepuluh tahun,  telah menjadi salah satu landmark bagi “Kota Soto” Lamongan, Jawa Timur. Berada di Jalan Raya Mantup, tepatnya di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, selatan Kota Lamongan. Alhamdulillah , beberapa waktu lalu, Tim Redaksi Sahabat-QU berkesempatan untuk bertetirah ke Masjid Namira ini. Pada dinding mihrab Imam dipasang kiswah . Sepintas, bangunan Masjid Namira tidak terlalu berbeda dengan masjid-masjid besar yang ada di Indonesia. Namun, ada sedikit keunikan dalam tatanan ruang interior masjid. Di antaranya, di tempat Imam, di situ ada kiswah Ka’bah. Eks kain penutup Ka’bah asli itu didatangkan langsung dari Masjidil Haram yang ada di Kota Makkah. Kiswah itu dipasang di dinding mihrab Imam, dan dilin

JAWA TIMUR: Masjid Agung Sunan Ampel

Gambar
Masjid Agung Sunan Ampel.   Sebuah Masjid bersejarah yang ada di Kelurahan Ampel, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya, Jawa Timur. Oleh Pemerintah Kota Surabaya, sejak tahun 1972 kawasan Masjid ini ditetapkan sebagai kawasan heritage  dan tempat wisata religi. Alhamdulillah , belum lama berselang, kami (Tim Kerja Pondok Pesantren Tahaffudzul Qur ’ an (PPTQ) Tasnim dan Masjid As-Sa ’ adiah Rahman, Depok – Jawa Barat), bertetirah ke Masjid yang dikelilingi oleh beberapa bangunan berarsitektur Tiongkok dan Arab ini. Masjid Ampel didirikan tahun 1421 Masehi oleh Sunan Ampel, dibantu oleh sahabat karibnya, Mbah Sholeh dan Mbah Sonhaji, serta para santrinya. Sunan Ampel   yang bernama asli Sayyid Muhammad Ali Rahmatullah ini adalah seorang Wali di antara   Walisongo   yang mengajarkan Islam di   Pulau Jawa , khususnya Surabaya. Lahir tahun   1401   di   Kerajaan Champa ,   tepatnya di kota   Phan Thi ế t ,   Vietnam . Kerajaan kuno di kawasan Indo China yang wilayahnya membentang dari Vietnam

JAWA TIMUR (Trowulan): Masjid Baitul Muttaqin, Troloyo Mojokerto

Gambar
SEBUAH “KETERPENCILAN” di area pusat kekuasaan Kerajaan Majapahit, Sang Penguasa Nusantara kala itu. Di situ, berdiri sebuah Masjid Kecil, namanya Baitul Muttaqin, berada di bagian pintu belakang kompleks pemakaman para sesepuh Walisongo, di Dusun Sidodadi, Desa Sentono Rejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Luas Masjid hanya sekitar 120 meter persegi. Trowulan adalah salah satu kawasan bekas ibukota Kerajaan Majapahit. Terletak di pinggir jalur utama Surabaya- Solo-Yogyakarta, tepatnya di antara Mojokerto-Jombang. Dari Mojokero ke Trowulan berjarak 12 kilometer, dari Jombang 20 kilometer, dan dari Surabaya 65 kilometer. Area Kompleks Pemakaman Islam Troloyo yang luas dan rimbun pepohonan berusia ratusan tahun. Di Mojokerto dan Trowulan khususnya, tidak hanya terkenal dengan peninggalan Kerajaan Majapahit. Di sini juga ada sebuah kompleks makam Islam kuno sejak abad ke-14 Masehi, di mana terdapat makam Syekh Jamaluddin Al-Husain Al-Akbar alias Sayyid Hussein Jumadi

JAWA TIMUR (Jombang): Masjid Agung Baitul Mukminin

Gambar
NOVEMBER 2021. Pagi beranjak siang, selepas dari ziarah ke Kompleks Makam Sang Pendiri NU (Nahdlatul Ulama) K.H. Hasyim Asy’ari di area Pondok Pesantren Tebuireng, kami (Tim Kerja Pondok Pesantren Tahaffudzul Qur’an [PPTQ] Tasnim dan Masjid As-Saadiah Rahman, Depok, Jawa Barat) meluncur ke Masjid Agung Baitul Mukminin yang berada di pusat Kota Jombang. Jarak tempuh dari Tebuireng ke Masjid Baitul Mukminin sekitar 20 menit. Masjid Agung Baitul Mukminin, tampak depan. Sebuah Masjid yang megah, dan kental dengan nuansa ke-Islam-an. Lokasinya di Jalan K.H. Ahmad Dahlan 28, di sisi barat Alun-Alun Kota Jombang. Pada sisi lain Alun-Alun, terdapat Pendopo Kabupaten, dan beberapa bangunan perkantoran. Masjid yang memiliki dua menara menjulang tinggi ini sangat mudah dikenal masyarakat karena lokasinya strategis dan menjadi landmark Kota Jombang. Lantai, atap dan pernak-pernik di dalam Masjid yang tampak indah. Bangunan Masjid Agung Baitul Mukminin berciri khas joglo dengan ukiran dan ornamen

YOGYAKARTA: Pondok Pesantren “Al-Qur’an” Krapyak Al-Munawwir

Gambar
YOGYAKARTA , awal November 2021. Sore itu, selepas Ashar, kami (Tim Silaturrahim Pondok Pesantren Tahaffudzul Qur’an [PTTQ] Tasnim dan Masjid As-Saadiah Rahman, Depok – Jawa Barat) hadir di Pondok Pesantren Al-Munawwir, yang berada di Jalan K.H. Ali Maksum, Krapyak Kulon, Panggungharjo, Bantul, Yogyakarta. Di sepanjang kiri-kanan Jalan Ali Maksum itu, berdiri sederetan Madrasah dari tingkat kanak-kanak hingga selevel pendidikan tinggi. Setelah memasuki pintu gerbang utama, kami menuju halaman parkir, yang dikelilingi oleh beberapa rumah Pengasuh dan Asrama/Pondok para Santri di sisi timur, sebuah gedung di sisi selatan, dan di sisi barat ada sebuah Masjid berukuran relatif besar. Sore itu, sejumlah Santri ikhwan (putera) tampak sedang melakukan muraja’ah Al-Qur’an. Di Ponpes Al-Munawwir juga mendidik para Santri akhwat (puteri). Mereka, di antara Santri Pondok Pesantren Al-Munawwir, Krapyak. Ponpes Al-Munawwir terbilang merupakan Ponpes pertama dan tertua di wilayah Yogyakarta. Awalny