YOGYAKARTA: Bersilaturrahim ke Masjid Jogokariyan

NAMA MASJID JOGOKARIYAN sudah begitu akrab di telinga masyarakat, terutama bagi ummat Islam. Alhamdulillah, pada awal November 2021, kami (Tim Kerja Masjid Jami’ As-Saadiah Rahman dan Pondok Pesantren Tahaffudzul Qur’an [PPTQ] Tasnim, Depok – Jawa Barat) berkesempatan melakukan silaturahim kerja ke Masjid Jogokariyan yang berada di Kota Yogyakarta itu.

Tampak dari atas

Siang itu, selepas Dhuhur, kami diterima oleh Enggar Haryo Panggalih, seorang Pengurus Takmir Bidang Kesekretariatan Masjid Jogokariyan. Berbincang seputar jejak langkah Masjid yang dibangun tahun 1966 dan mulai difungsikan (diresmikan) pada Agustus 1967. Namanya diambil dari nama kampung tempat Masjid berdiri, yaitu Kampung Jogokariyan. Tepatnya di Jalan Jogokariyan 36, Mantrijeron, Kota Yogyakarta.

Pembangunan Masjid berawal dari wakaf seorang pedagang batik dari Karangkajen, Yogyakarta. Semula, Masjid berada di kawasan selatan Kampung Jokogkariyan. Dan, seiring berjalannya waktu, Masjid dipindahkan ke tengah kampung. Persisnya, Masjid berdiri di sudut perempatan kampung, di mana bangunan utamanya berukuran 9x9 meter persegi dan serambi 5x6 meter persegi.

Awalnya, Masjid Jogokariyan terdiri dari bangunan inti saja. Terus berkembang. Setelah tahun 2006, Pengurus Masjid mendirikan Islamic Center di sisi timur bangunan utama. Kompleks Masjid pun bertambah luas. Di Islamic Center itulah berbagai kegiatan pelayanan jamaah banyak dilakukan, dari pelayanan keagamaan, sosial, ekonomi, kesehatan dan kehidupan kemasyarakatan lainnya.

Tak pernah sepi kunjungan jamaah dari luar kota

Saat ini, bangunan Masjid Jogokariyan berdiri di atas lahan 1.478 meter persegi. Terdiri dari tiga lantai. Di situ terdapat beberapa fasilitas, di antaranya ruang utama Masjid, serambi, tempat wudhu, kamar mandi, ruang dapur, ruang serbaguna, ruang tidur/penginapan, ruang kantor (sekretariat), ruang poliklinik, ruang perpustakaan, dan lainnya. Intinya, Masjid Jogokariyan terus berkembang dengan berbagai fasilitas yang memadai, dan namanya juga telah menasional, bahkan mendunia.

Salah satu program-kegiatan rutin Masjid Jogokariyan

“Rahasia sukses” Masjid Jogokariyan adalah, bahwa Pengurus Masjid bukan sekedar mengurus masjid tetapi juga melayani jamaah. Hal itu senafas dengan Visi Masjid Jogokariyan, yakni “Terwujudnya masyarakat sejahtera lahir batin yang diridhoi Allah melalui kegiatan kemasyarakatan yang berpusat di masjid”. Juga misinya yang hendak menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan masyarakat, memakmurkan kegiatan ubudiyah di Masjid, menjadikan masjid sebagai tempat merujuk berbagai persoalan jama’ah, serta menjadikan masjid sebagai pesantren dan kampus masyarakat.

Tim Kerja kami di depan serambi Masjid Jogokariyan

Intinya bahwa masjid dan masyarakat merupakan satu-kesatuan. Keduanya harus saling menopang guna membangun kehidupan yang berkeadaban dan berkemajuan. Itulah Masjid Jogokariyan, berawal dari sebuah langgar kecil di kampung pinggiran selatan Kota Yogyakarta, yang terus berusaha membangun ummat dan mensejahterakan masyarakat. *** (YW)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SERUI – PAPUA: Masjid Agung Darussalam

MALUKU: Masjid Al-Fatah AMBON

THAIF-MAKKAH: Masjid Kuk, Jejak Mukjizat Rasulullah